PEMALANG – Pemerintah Kabupaten Pemalang di bawah kepemimpinan Bupati Anom Widiyantoro dan Wakil Bupati Nurkholes ingin mewujudkan atau menciptakan wajah baru di wilayahnya melalui salah satu misinya RHA yakni Resik, Hijau dan Apik.

Saat memimpin rapat koordinasi penyelenggaraan pemerintahan daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja, Bupati Anom mengatakan bahwa misi tersebut adalah sebuah misi yang sangat sederhana dan tidak membutuhkan biaya yang besar.

Menurutnya dalam mewujudkan misi tersebut hanya memerlukan kebersamaan dan gotong royong dimana hal itu sudah diwariskan oleh para pendahulu.

“Dalam rangka menciptakan wajah baru di Kabupaten Pemalang resik, hijau dan apik sebenarnya ini hal yang sederhana karena tidak memerlukan biaya besar, tapi hanya memerlukan kebersamaan yang menjadi warisan nenek moyang kita guyup rukun, gotong royong bersama-sama,” ucapnya, Rabu (14/5/2025).

Lebih lanjut, Bupati Anom menginginkan warisan budaya yang baik dari para leluhur itu dapat di aplikasikan di dalam kehidupan dan pemerintahan.

“Sehingga apa yang menjadi kehidupan masa lalu dari nenek moyang, kita hadirkan lagi di keseharian, pekerjaan dan juga di dalam pemerintahan kita di Kabupaten Pemalang,” sambungnya.

Bupati menyebut, melalui dinas terkait pihaknya ingin melaksanakan lomba RHAPSODI awards dengan harapan hal itu memberikan dampak positif bagi wajah Kabupaten Pemalang.

“Ke depan mestinya kita sudah akan menyampaikan lomba Rhapsodi Award melalui Dinpermasdes, dan ini menjadi awal yang baik untuk kita menuju kepada wajah kabupaten yang lebih bersih dan lebih baik,” sambungnya.

Bupati Anom juga ingin misi RHA tersebut bisa merambah ke dunia pendidikan di Pemalang agar para siswa sudah diajarkan mengenai penggunaan pendidikan ekologi.

“Ini juga bisa kita tularkan untuk selalu resik, hijau dan apik. Jadi sekolah-sekolah ini malah yang paling penting adalah anak-anak SD, karena pendidikan, kemarin saya sebut sebagai pendidikan ekologi kalau tidak dimulai dari dini, kapan anak-anak ini akan bisa tertib buang sampah, kapan anak-anak ini peduli terhadap lingkungannya, terhadap penghijauannya, jadi banyak hal yang menjadi bisa dipelajari dari pendidikan ekologi,” pesannya.

“Sehingga hal-hal yang mestinya tertanam di anak-anak kita, Anak-anak generasi menerus kita bisa lebih dilaksanakan di kegiatan-kegiatan di luar kurikulum atau pendidikan. Mungkin itu yang terkait dengan lingkungan yang tadi resik, hijau, dan apik,” pungkasnya.

Sementara itu Sekretaris Daerah (Sekda) Heriyanto dalam laporannya mengatakan bahwa kerja bakti di lingkungan kantor dan fasilitas umum dalam rangka implementasi misi Resik Hijau Apik, sesuai dengan Instruksi Bupati Nomor: 100.3.4.2/2/2025 tentang Gerakan Jumat Bersih mendapat respon yang baik dari jajaran birokrasi pemerintah daerah.

“Nampaknya Jumat besok juga sudah apa namanya di respon semuanya baik itu di grup-grup, di grup OPD maupun di grup-grup yang lain, ini setiap hari Jumat melaksanakan gerakan Jumat Bersih,” ungkap Sekda.

Pada tingkat kecamatan, menurut Sekda, selain melaksanakan Jumat Bersih bersama desa, kelurahan, juga koordinasi dengan forkopimcam dalam melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Jumat Bersih.

Para camat di Pemalang juga melakukan penataan dan penghijauan di lingkungan kecamatan berupa penataan taman dan pohon di wilayahnya masing-masing.

“Dalam rangka sosial kemasyarakatan, ini yang kemarin tindak lanjutnya, Pak Camat melakukan fasilitasi aduan masyarakat, fasilitas penanganan PGOT,” tutupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *