Pemalang – Bupati Pemalang Anom Widiyantoro, didampingi Wakil Bupati Nurkholes, Forkopimda, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, menerima perwakilan PT Hierrotoma Indojaya dalam pertemuan di ruang Gadri Kantor Bupati Pemalang. Pertemuan ini membahas solusi pengelolaan sampah darurat di Kabupaten Pemalang.
Dalam sambutannya, Bupati Anom Widiyantoro menekankan pentingnya langkah cepat untuk menangani masalah sampah yang sudah dalam kondisi darurat. “Kita butuh solusi yang benar-benar bisa mengatasi kondisi darurat ini. Selain teknologi pengolahan sampah, kita juga perlu lokasi yang lebih luas agar proses pemilahan berjalan optimal,” ujarnya, Selasa, (18/3/2025).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemalang, Wiji Mulyati, mengungkapkan bahwa status darurat sampah masih berlaku hingga ditemukan tempat yang memadai untuk menampung dan mengolah sampah. Saat ini, produksi sampah di Kabupaten Pemalang mencapai sekitar 600 ton per hari.
Salah satu solusi yang ditawarkan dalam pertemuan ini adalah penggunaan insinerator MOTAH milik PT Hierrotoma Indojaya.
Perwakilan PT Hierrotoma Indojaya, Rezeki Maryam, menjelaskan bahwa insinerator MOTAH mampu mengolah sampah tanpa menggunakan energi listrik maupun bahan bakar minyak atau gas.
“Mesin ini telah diuji publik di Kabupaten Bandung sejak Februari 2023 dan mampu mengolah hingga 1.250 ton sampah tanpa membebani Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Teknologi ini menggunakan sistem self-burning combustion dan natural airflow, sehingga lebih ramah lingkungan,” jelas Rezeki Maryam.
Jika diterapkan di Kabupaten Pemalang, insinerator MOTAH rencananya akan ditempatkan di daerah dengan volume sampah tinggi. Dengan teknologi ini, diharapkan krisis sampah di Pemalang bisa segera teratasi tanpa membebani TPA yang sudah penuh.
Pemerintah Kabupaten Pemalang masih akan mengkaji lebih lanjut penggunaan teknologi ini agar dapat diterapkan secara efektif sesuai dengan kebutuhan daerah.